Jumat, 12 Januari 2018

Rasa Sang Pujangga



Satu getaran yang tercipta akan memicu getaran yang lain
Tajam seperti halnya ujung tombak yang membara
Manis dan lunak terpasang pada bingkainya
Fokus ratapan hanya tertuju pada satu titik insani
            Dunia gelap akan kabut yang terdesak dalam belenggu menjadi manis
            Inilah rasa sang pujangga…
            Memendam dalam kedekatan mencurahkan dalam kejauhan
            Dikalau terdiampun memberi warna bujukanlah yang bisa mengangkatnya
Selangkah sedayu memberi harapan bohong
Bingkai manispun hanyalah sebuah bingkai yang kakuh
Arah getaran tak berbalik arah dan berangsur lenyap
Bisikan demi bisikan pun terlempar sia-sia
            Tak ada bayi yang terlahir dengan membawa rasa psimis akan dunianya
            Setitik biji kurma akan tumbuh besar seiring jalannya waktu
            Tak ada jalan dalam benak mencuri sebuah bingkai berbalut berlian yang sangat indah
            Kayu rapuhpun tak akan menyerah akan memikat bingkai manis nan indah dalam balutan berlian.

Agus Supriyono
Pendidikan Sejarah-2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar